Nampak lalu-lalang pasangan wisatawan asing (bule) dengan gadis lokal. Pada area pantai berjajar puluhan gadis lokal. Sesekali mereka menggoda wisatwan yang melintas.
Para gadis tersebut adalah Pekerja Seks Komersial (PSK) jalanan di sekitar pantai Pattaya. Jika di Surabaya, prostitusi jalanan, dapat dilihat di sepanjang Jalan Diponegoro.
Berdasar informasi yang berhasil dihimpun, harga yang ditawarkan untuk PSK jalanan Pattaya pun tak terlalu mahal. Sekali main hanya sekitar 200 Bath (mata uang Thailand) atau setara dengan 60 ribu rupiah (1 bath = 300 rupiah).
Puas mengelilingi pantai Pattaya, perjalanan dilanjutkan menuju ke pusat hiburan di 8 street Pattaya Road. Dentuman musik serta gemerlap lampu berwarna warni menambah meriah lorong tersebut. Tak hanya itu, gelak tawa para gadis serta pakaian minim yang dikenakannya menambah eksotis suasana.
Berbeda dengan lorong gang Dolly, para gadis di Pattaya kali ini terlihat lebih berani. Mereka tak segan meliuk-liukkan tubuhnya di atas meja para tamu dengan mempertontonkan bagian-bagian sensitifnya kepada tamu.
Dahsyatnya, 'liukan aurat' tersebut tidak dilakukan di dalam ruangan. Melainkan di atas kerumunan para tamu bar yang berbatasan langsung dengan jalan raya. Setiap orang yang melintas, akan dapat langsung melihat adegan erotis yang menggugah syahwat secara gratis. [rif/but]
