Siapa sangka, Bumi tempat manusia tinggal kembali mendapat ancaman dari hal yang tak diduga-duga sebelumnya. Ancaman baru ini mengancam tanah dan air di Bumi.
Pengujian pada polusi limbah farmasi pada lingkungan menghasilkan kenyataan mengerikan. Bahaya muncul setelah limbah ini �menghilang�.
Awalnya, Dror Avisar dari Tel Aviv University (TAU) mengira, saat hasil uji lingkungan keberadaan obat tertentu menunjukkan positif, peneliti menduga bahaya sudah tak akan lagi ditemui.
Namun melalui proses biologi dan kimia seperti melalui paparan matahari atau oksidasi, limbah ini bisa berubah bentuk menjadi hal-hal berbeda dan terus �menghantui� air dan tanah.
Pencarian obat di lingkungan ini khususnya untuk zat yang biasa diketahui, termasuk antibiotik, painkiller, pengendali lipid, obat antipsikotik dan banyak lagi.
�Jika kami tak menemukan bahan tertentu, artinya tak ada kontaminasi. Namun, hal itu salah,� ujarnya.
Ia mengaku seperti dilaporkan UPI, kemungkinan besar akan nada beberapa produk degradasi yang memiliki tingkat bioaktifitas lebih tinggi. Avisar dan timnya pun berupaya mengidentifikasi kondisi ini mulai dari cara degradasi hingga hasil produknya.
Sejumlah faktor yang dipertimbangkan adalah, paparan matahari, komposisi air, suhu, tingkat PH dan konten organik.
"Kimia tak begitu saja menghilang dan kita harus mengetahui berubah menjadi apa mereka. Kontaminasi ini jelas merupakan ancaman besar yang baru," katanya.