ilustrasi prostitusi (Foto: Agung/okezone)
SURABAYA- Keinginan Asmari (28) untuk memperoleh penghasilan tambahan akhirnya pupus. Pria ini terpaksa harus mendekam di balik jeruji besi karena menjual ABG, sebut saja Mita (17), kepada lelaki hidung belang.
Akhirnya, pria yang berprofesi sebagai penjual aksesoris telepon selular di Kawasan Tambak Wedi ini tak berkutik setelah diringkus oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Penangkapan pria yang berasal dari Longeleh, Kampung Babeleh, Sampang, Madura, bermula dari informasi yang menyebut ada prostitusi anak di kawasan Hotel Jalan Kenjeran, Surabaya.
Atas informasi tersebut, Korps berseragam coklat ini langsung menuju lokasi yang dimaksud dan berhasil menangkap Asmari bersama sejumlah barang bukti.
"Dari tersangka, kami mengamankan Rp 250 ribu dan telepon selular yang dijadikan sarana transaksi, serta bukti lain berupa tagihan kamar hotel," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Indarto kepada wartawan di Mapolrestabes, Rabu (5/10/2011).
Dari pemeriksaan petugas, tersangka mengaku sudah 2 kali menjual gadis ABG itu. Mita sendiri baru dikenalnya sejak 6 bulan terakhir di sebuah warung kopi kawasan Tambak Wedi.
"Tersangka sudah dua kali melakukan perbuatan ini. Saat yang kedua kalinya ini baru kami tangkap," tambah Indarto.
Di hadapan petugas, Asmari mengaku 'Nyambi' menjual ABG karena usahanya tidak mampu menopang biaya hidup sehari-hari. Dari hasil sampingannya, Asmuri meraup untung Rp150 ribu dan sisanya diberikan kepada Mita.
"Keuntungan berjualan nggak cukup untuk makan sehari-hari," kata pria yang berjualan aksesoris HP di kawasan Jalan Tanah Merah, Surabaya ini.
Atas perbuatannya itu, tersangka dijerat dengan dengan pasal 2 jo 17 UU nomor 21 tahun 2007 dan atau pasal 83, pasal 88 uu nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dengan ancaman hukuman penjara selama 15 tahun.
(kem)
http://news.okezone.com
Akhirnya, pria yang berprofesi sebagai penjual aksesoris telepon selular di Kawasan Tambak Wedi ini tak berkutik setelah diringkus oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Penangkapan pria yang berasal dari Longeleh, Kampung Babeleh, Sampang, Madura, bermula dari informasi yang menyebut ada prostitusi anak di kawasan Hotel Jalan Kenjeran, Surabaya.
Atas informasi tersebut, Korps berseragam coklat ini langsung menuju lokasi yang dimaksud dan berhasil menangkap Asmari bersama sejumlah barang bukti.
"Dari tersangka, kami mengamankan Rp 250 ribu dan telepon selular yang dijadikan sarana transaksi, serta bukti lain berupa tagihan kamar hotel," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Indarto kepada wartawan di Mapolrestabes, Rabu (5/10/2011).
Dari pemeriksaan petugas, tersangka mengaku sudah 2 kali menjual gadis ABG itu. Mita sendiri baru dikenalnya sejak 6 bulan terakhir di sebuah warung kopi kawasan Tambak Wedi.
"Tersangka sudah dua kali melakukan perbuatan ini. Saat yang kedua kalinya ini baru kami tangkap," tambah Indarto.
Di hadapan petugas, Asmari mengaku 'Nyambi' menjual ABG karena usahanya tidak mampu menopang biaya hidup sehari-hari. Dari hasil sampingannya, Asmuri meraup untung Rp150 ribu dan sisanya diberikan kepada Mita.
"Keuntungan berjualan nggak cukup untuk makan sehari-hari," kata pria yang berjualan aksesoris HP di kawasan Jalan Tanah Merah, Surabaya ini.
Atas perbuatannya itu, tersangka dijerat dengan dengan pasal 2 jo 17 UU nomor 21 tahun 2007 dan atau pasal 83, pasal 88 uu nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dengan ancaman hukuman penjara selama 15 tahun.
(kem)
http://news.okezone.com
